1. Asal Usul Gampong
(Lagenda)
Gampong Lamteh berawal dari
kejadian dimasa lampau dimana pada saat itu terjadi banjir besar dikarenakan
meluapnya air bah dari krung aceh. Pada saat itu air bah mengalir (Ilee) menghanyutkan
beberapa warga dari gampong tetangga yang tidak diketahui identitasnya.
Besarnya air bah membuat beberapa gampong LHAM (tenggelam). Pada saat itu di
Lamteh ditemukan seorang warga dengan panggilan yang sering disapa TEH (adik
ibu). Sehingga di ambillah nama gampong ini menjadi LAMTEH (Sumber: Tokoh Masyarakat).
Pada tahun 1940-an, Gampong Lamteh yang
dipimpin oleh Keuchik Raden Ismail adalah salah satu gampong dalam wilayah
Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, dimana mata pencarian sebagian besar
penduduk adalah di bidang pertanian dan perkebunan, hanya sebagian kecil yang
bergelut di bidang jasa perdagangan dan lainnya. Taraf kehidupan masyarakat pada
saat itu masih sangat rendah dikarenakan oleh rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat.
Sejak tahun 1984, pada saat Keuchik
Hamdan Yunus, Lamteh menjadi bagian dari Kota Banda Aceh dan termasuk dalam
salah satu gampong dalam wilayah Kecamatan Syiah Kuala. Sejak saat itu mulai
terlihat perubahan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek, mulai dari
perkembangan jumlah penduduk, menggeliatnya kehidupan perekonomian sampai
kepada peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Dengan diberlakukan Otonomi Daerah, maka
pada tahun 2000 Lamteh menjadi bagian dari Kecamatan Ulee Kareng yang merupakan
pemekaran dari Kecamatan Syiah Kuala. Hadirnya pertokoan di sepanjang jalan T.
Iskandar Gampong Lamteh menambah semarak kehidupan perekonomian masyarakat
diiringi dengan perkembangan perumahan menambah warna tersendiri bagi Gampong
Lamteh. Namun akibat konflik yang terjadi di seluruh wilayah Aceh membuat
redupnya aktifitas masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar