mtq

Minggu, 28 Juni 2015

WALI SONGO UTUSAN KHALIFAH



  • Bisa dikatakan tak akan ada Islam di Indonesia tanpa peran khilafah. Orang sering mengatakan bahwa Islam di Indonesia, khususnya di tanah Jawa disebarkan oleh Walisongo. Tapi tak banyak orang tahu, siapa sebenarnya Walisongo itu? Dari mana mereka berasal? Tidak mungkin to mereka tiba-tiba ada, seolah turun dari langit?
    Dalam kitab Kanzul ‘Hum yang ditulis oleh Ibn Bathuthah yang kini tersimpan di Museum Istana Turki di Istanbul, disebutkan bahwa Walisongo dikirim oleh Sultan Muhammad I. Awalnya, ia pada tahun 1404 M (808 H) mengirim surat kepada pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah yang isinya meminta dikirim sejumlah ulama yang memiliki kemampuan di berbagai bidang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa.
    Foto Nuhaa Wati.Jadi, Walisongo sesungguhnya adalah para dai atau ulama yang diutus khalifah di masa Kekhilafahan Utsmani untuk menyebarkan Islam di Nusantara. Dan jumlahnya ternyata tidak hanya sembilan (Songo). Ada 6 angkatan yang masing-masing jumlahnya sekitar sembilan orang. Memang awalnya dimulai oleh angkatan I yang dipimpin oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, asal Turki, pada tahun 1400 an. Ia yang ahli politik dan irigasi itu menjadi peletak dasar pendirian kesultanan di Jawa sekaligus mengembangkan pertanian di Nusantara. Seangkatan dengannya, ada dua wali dari Palestina yang berdakwah di Banten. Yaitu Maulana Hasanudin, kakek Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Aliudin. Jadi, masyarakat Banten sesungguhnya punya hubungan biologis dan ideologis dengan Palestina.
    Lalu ada Syekh Ja’far Shadiq dan Syarif Hidayatullah yang di sini lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati. Keduanya juga berasal dari Palestina. Sunan Kudus mendirikan sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang kemudian disebut Kudus – berasal dari kata al Quds (Jerusalem).
    Dari para wali itulah kemudian Islam menyebar ke mana-mana hingga seperti yang kita lihat sekarang. Oleh karena itu, sungguh aneh kalau ada dari umat Islam sekarang yang menolak khilafah. Itu sama artinya ia menolak sejarahnya sendiri, padahal nenek moyangnya mengenal Islam tak lain dari para ulama yang diutus oleh para khalifah.
    Islam masuk ke Indonesia pada abad 7M (abad 1H), jauh sebelum penjajah datang. Islam terus berkembang dan mempengaruhi situasi politik ketika itu. Berdirilah kesultanan-kesultanan Islam seperti di Sumatera setidaknya diwakili oleh institusi kesultanan Peureulak (didirikan pada 1 Muharram 225H atau 12 November tahun 839M), Samudera Pasai, Aceh Darussalam, Palembang; Ternate, Tidore dan Bacan di Maluku (Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440); Kesultanan Sambas, Pontianak, Banjar, Pasir, Bulungan, Tanjungpura, Mempawah, Sintang dan Kutai di Kalimantan.
    Adapun kesultanan di Jawa antara lain: kesultanan Demak, Pajang, Cirebon dan Banten. Di Sulawesi, Islam diterapkan dalam institusi kerajaan Gowa dan Tallo, Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu. Sementara di Nusa Tenggara penerapan Islam di sana dilaksanakan dalam institusi kesultanan Bima. Setelah Islam berkembang dan menjelma menjadi sebuah institusi maka hukum-hukum Islam diterapkan secara menyeluruh dan sistemik dalam kesultanan-kesultanan tersebut.
    PERIODE DAKWAH WALI SONGO
    Kita sudah mengetahui bahwa mereka adalah Maulana Malik Ibrahim ahli tata pemerintahan negara dari Turki, Maulana Ishaq dari Samarqand yang dikenal dengan nama Syekh Awwalul Islam, Maulana Ahmad Jumadil Kubra dari Mesir, Maulana Muhammad al-Maghrabi dari Maroko, Maulana Malik Israil dari Turki, Maulana Hasanuddin dari Palestina, Maulana Aliyuddin dari Palestina, dan Syekh Subakir dari Persia. Sebelum ke tanah Jawa, umumnya mereka singgah dulu di Pasai. Adalah Sultan Zainal Abidin Bahiyan Syah penguasa Samudra Pasai antara tahun 1349-1406 M yang mengantar Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq ke Tanah Jawa.
    Pada periode berikutnya, antara tahun 1421-1436 M datang tiga da’i ulama ke Jawa menggantikan da’i yang wafat. Mereka adalah Sayyid Ali Rahmatullah putra Syaikh Ibrahim dari Samarkand (yang dikenal dengan Ibrahim Asmarakandi) dari ibu Putri Raja Campa-Kamboja (Sunan Ampel), Sayyid Ja’far Shadiq dari Palestina (Sunan Kudus), dan Syarif Hidayatullah dari Palestina cucu Raja Siliwangi Pajajaran (Sunan Gunung Jati).
    Mulai tahun 1463M makin banyak da’i ulama keturunan Jawa yang menggantikan da’i yang wafat atau pindah tugas. Mereka adalah Raden Paku (Sunan Giri) putra Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu, Raja Blambangan; Raden Said (Sunan Kalijaga) putra Adipati Wilatikta Bupati Tuban; Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang); dan Raden Qasim Dua (Sunan Drajad) putra Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati, putri Prabu Kertabumi Raja Majapahit.
    Banyaknya gelar Raden yang berasal dari kata Rahadian yang berarti Tuanku di kalangan para wali, menunjukkan bahwa dakwah Islam sudah terbina dengan subur di kalangan elit penguasa Kerajaan Majapahit. Sehingga terbentuknya sebuah kesultanan tinggal tunggu waktu.
    Hubungan tersebut juga nampak antara Aceh dengan Khilafah Utsmaniyah. Bernard Lewis menyebutkan bahwa pada tahun 1563M, penguasa Muslim di Aceh mengirim seorang utusan ke Istambul untuk meminta bantuan melawan Portugis sambil meyakinkan bahwa sejumlah raja di kawasan tersebut telah bersedia masuk agama Islam jika kekhalifahan Utsmaniyah mau menolong mereka.
    Saat itu kekhalifahan Utsmaniyah sedang disibukkan dengan berbagai masalah yang mendesak, yaitu pengepungan Malta dan Szigetvar di Hungaria, dan kematian Sultan Sulaiman Agung. Setelah tertunda selama dua bulan, mereka akhirnya membentuk sebuah armada yang terdiri dari 19 kapal perang dan sejumlah kapal lainnya yang mengangkut persenjataan dan persediaan untuk membantu masyarakat Aceh yang terkepung.
    Namun, sebagian besar kapal tersebut tidak pernah tiba di Aceh. Banyak dari kapal-kapal tersebut dialihkan untuk tugas yang lebih mendesak yaitu memulihkan dan memperluas kekuasaan Utsmaniyah di Yaman. Ada satu atau dua kapal yang tiba di Aceh. Kapal-kapal tersebut selain membawa pembuat senjata, penembak, dan teknisi juga membawa senjata dan peralatan perang lainnya, yang langsung digunakan oleh penguasa setempat untuk mengusir Portugis. Peristiwa ini dapat diketahui dalam berbagai arsip dokumen negara Turki.
    Hubungan ini nampak pula dalam penganugerahan gelar-gelar kehormatan diantaranya Abdul Qadir dari Kesultanan Banten misalnya, tahun 1048 H (1638 M) dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif Mekkah saat itu. Demikian pula Pangeran Rangsang dari Kesultanan Mataram memperoleh gelar Sultan dari Syarif Mekah tahun 1051 H (1641 M ) dengan gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami. Pada tahun 1638 M, sultan Abdul Kadir Banten berhasil mengirim utusan membawa misi menghadap syarif Zaid di Mekah.
    Hasil misi ke Mekah ini sangat sukses, sehingga dapat dikatakan kesultanan Banten sejak awal memang meganggap dirinya sebagai kerajaan Islam, dan tentunya termasuk Dar al-Islam yang ada di bawah kepemimpinan Khalifah Turki Utsmani di Istanbul. Sultan Ageng Tirtayasa mendapat gelar sultan dari Syarif mekah.
    Hubungan erat ini nampak juga dalam bantuan militer yang diberikan oleh Khilafah Islamiyah. Dalam Bustanus Salatin karangan Nuruddin ar-Raniri disebutkan bahwa kesultanan Aceh telah menerima bantuan militer berupa senjata disertai instruktur yang mengajari cara pemakaiannya dari Khilafah Turki Utsmani (1300-1922).
    Bernard Lewis (2004) menyebutkan bahwa pada tahun 1563 penguasa Muslim di Aceh mengirim seorang utusan ke Istanbul untuk meminta bantuan melawan Portugis. Dikirimlah 19 kapal perang dan sejumlah kapal lainnya pengangkut persenjataan dan persediaan; sekalipun hanya satu atau dua kapal yang tiba di Aceh.
    Tahun 1652 kesultanan Aceh mengirim utusan ke Khilafah Turki Utsmani untuk meminta bantuan meriam. Khilafah Turki Utsmani mengirim 500 orang pasukan orang Turki beserta sejumlah besar alat tembak (meriam) dan amunisi. Tahun 1567, Sultan Salim II mengirim sebuah armada ke Sumatera, meski armada itu lalu dialihkan ke Yaman. Bahkan Snouck Hourgroye menyatakan, “Di Kota Makkah inilah terletak jantung kehidupan agama kepulauan Nusantara, yang setiap detik selalu memompakan darah segar ke seluruh penduduk Muslimin di Indonesia.” Bahkan pada akhir abad 20, Konsul Turki di Batavia membagi-bagikan al-Quran atas nama Sultan Turki.
    Di istambul juga dicetak tafsir al-Quran berbahasa melayu karangan Abdur Rauf Sinkili yang pada halaman depannya tertera “dicetak oleh Sultan Turki, raja seluruh orang Islam”. Sultan Turki juga memberikan beasiswa kepada empat orang anak keturunan Arab di Batavia untuk bersekolah di Turki.
    Pada masa itu, yang disebut-sebut Sultan Turki tidak lain adalah Khalifah, pemimpin Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Selain itu, Snouck Hurgrounye sebagaimana dikutip oleh Deliar Noer mengungkapkan bahwa rakyat kebanyakan pada umumnya di Indonesia, terutama mereka yang tinggal di pelosok-pelosok yang jauh di penjuru tanah air, melihat stambol (Istambul, kedudukan Khalifah Usmaniyah) masih senantiasa sebagai kedudukan seorang raja semua orang mukmin yang kekuasaannya mungkin agaknya untuk sementara berkurang oleh adanya kekuasaan orang-orang kafir, tetapi masih dan tetap [dipandang] sebagai raja dari segala raja di dunia. Mereka juga berpikir bahwa “sultan-sultan yang belum beragama mesti tunduk dan memberikan penghormatannya kepada khalifah.” Demikianlah, dapat dikatakan bahwa Islam berkembang di Indonesia dengan adanya hubungan dengan Khilafah Turki Utsmani.
    Dengan demikian, keterkaitan Nusantara sebagai bagian dari Khilafah, baik saat Khilafah Abbasiyah Mesir dan Khilafah Utsmaniyah telah nampak jelas pada pengangkatan Meurah Silu menjadi Sultan Malikussaleh di Kesultanan Samudra-Pasai Darussalam oleh Utusan Syarif Mekkah, dan pengangkatan Sultan Abdul Kadir dari Kesultanan Banten dan Sultan Agung dari Kesultanan Mataram oleh Syarif Mekkah.
    Dengan mengacu pada format sistem kehilafahan saat itu, Syarif Mekkah adalah Gubernur (wali) pada masa Khilafah Abbasiyah dan Khilafah Utsmaniyah untuk kawasan Hijaz. Jadi, wali yang berkedudukan di Mekkah bukan semata penganugerahan gelar melainkan pengukuhannya sebagai sultan. Sebab, sultan artinya penguasa. Karenanya, penganugerahan gelar sultan oleh wali lebih merupakan pengukuhan sebagai penguasa Islam. Sementara itu, kelihatan Aceh memiliki hubungan langsung dengan pusat khilafah Utsmaniyah di Turki.
    KESIMPULAN
    Jumlah dai yang diutus ini tidak hanya sembilan (Songo). Bahkan ada 6 angkatan yang dikirimkan, masing-masing jumlanya sekitar sembilan orang. (Versi lain mengatakan 7 bahkan 10 angkatan karena dilanjutkan oleh anak / keturunannya)
    Para Wali ini datang dimulai dari Maulana Malik Ibrahim, asli Turki. Beliau ini ahli politik & irigasi, wafat di Gresik.
    - Maulana Malik Ibrahim ini menjadi peletak dasar pendirian kesultanan di Jawa sekaligus mengembangkan pertanian di Nusantara.
    - Seangkatan dengan beliau ada 2 wali dari Palestina yg berdakwah di Banten; salah satunya Maulana Hasanudin, beliau kakek Sultan Ageng Tirtayasa.
    - Juga Sultan Aliyudin, beliau dari Palestina dan tinggal di Banten. Jadi masyarakat Banten punya hubungan darah & ideologi dg Palestina.
    - Juga Syaikh Ja'far Shadiq & Syarif Hidayatullah; dikenal disini sebagai Sunan Kudus & Sunan Gunung Jati; mereka berdua dari Palestina.
    - Maka jangan heran, Sunan Kudus mendirikan Kota dengan nama Kudus, mengambil nama Al-Quds (Jerusalem) & Masjid al-Aqsha di dalamnya.
    (Sumber Muhammad Jazir, seorang budayawan & sejarawan Jawa , Pak Muhammad Jazir ini juga penasehat Sultan Hamengkubuwono X).
    Adapun menurut Berita yang tertulis di dalam kitab Kanzul ‘Hum karya Ibnul Bathuthah, yang kemudiah dilanjutkan oleh Syekh Maulana Al Maghribi.
    Sultan Muhammad I itu membentuk tim beranggotakan 9 orang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa dimulai pada tahun 1404. Tim tersebut diketuai oleh Maulana Malik Ibrahim yang merupakan ahli mengatur negara dari Turki.
    Wali Songo Angkatan Ke-1, tahun 1404 M/808 H. Terdiri dari:
    1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara.
    2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
    3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
    4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.
    5. Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara.
    6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.
    7. Maulana Hasanudin, dari Palestina.
    8. Maulana Aliyudin, dari Palestina.
    9. Syekh Subakir, dari Iran, Ahli ruqyah.
    Wali Songo Angkatan ke-2, tahun 1436 M, terdiri dari :
    1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
    2. Maulana Ishaq, asal Samarqand, Rusia Selatan
    3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
    4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
    5. Sunan Kudus, asal Palestina
    6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
    7. Maulana Hasanuddin, asal Palestina
    8. Maulana 'Aliyuddin, asal Palestina
    9. Syekh Subakir, asal Persia Iran.
    Wali Songo Angkatan ke-3, 1463 M, terdiri dari:
    1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
    2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
    3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
    4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
    5. Sunan Kudus, asal Palestina
    6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
    7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
    8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
    9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim
    Wali Songo Angkatan ke-4,1473 M, terdiri dari :
    1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
    2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
    3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
    4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
    5. Sunan Kudus, asal Palestina
    6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
    7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
    8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
    9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim
    Wali Songo Angkatan ke-5,1478 M, terdiri dari :
    1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
    2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
    3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
    4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
    5. Sunan Kudus, asal Palestina
    6. Syaikh Siti Jenar, asal Persia, Iran
    7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
    8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
    9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim
    Wali Songo Angkatan ke-6,1479 M, terdiri dari :
    1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
    2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
    3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
    4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
    5. Sunan Kudus, asal Palestina
    6. Sunan Tembayat, asal Pandanarang
    7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
    8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
    9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

  • SELAMATKAN GENERASI MUSLIM DARI PEMBODOHAN DAN KEBOHONGAN SEJARAH !!!
    WALI SONGO UTUSAN KHALIFAH

TIPS MENYEMBUHKAN MATA MINUS


 ☺ Cara Mengobati Mata Minus Yang Aman Dan Tidak Berbahaya

Mengembalikan Kemampuan Fokus Mata
1. Mulai dari bangun tidur, buka jendela kamar dan lihat hijaunya pepohonan di sekitar anda. Pilih pohondengan jarak paling jauh, perhatikan selama 5 - 10 menit. Lakukan teratur setiap hari dan anda akan merasakan peningkatan penglihatan mata dalam beberapa minggu.
2. Gosok telapak tangan bersama-sama untuk menciptakan panas, kemudian letakkan pada mata selama lima detik. Ulangi cara ini sebanyak tiga kali.
3. Gerakkan mata ke atas kemudian lakukan gerakkan searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam ( 5 kali sehari ).
4. Pegang sebuah pensil dan posisikan 20 - 30 cm di depan mata anda. Fokuskan kedua bola mata pada pensil tersebut lalu dekatkan secara perlahan sampai 10 cm. Perlahan-lahan jauhkan ke posisi semula dan ulangi 10 kali. Memang sedikit melelahkan, tapi cara ini ampuh untuk mengobati mata minus.
5. Lakukan pijatan mata. Mulailah memijat pelipis dengan membuat lingkaran kecil. Lakukan 20 kali searah jarum jam, kemudian 20 kali berlawanan arah jarum jam. Setelah selesai, pindah ke tengah alis dan ulangi gerakan memijat. Berikutnya tempatkan jari-jari di bawah mata, pijat dengan lembut daerah ini untuk menyelesaikan latihan.
6. Jika sudah terasa lelah, letakkan irisan mentimun di atas kelopak mata kemudian berbaring di tempat nyaman.
7. Anda juga bisa menempelkan daun sirih saat akan tidur. Namun cara alami dengan daun sirih ini tidak akan banyak membantu tanpa melatih kemampuan fokus mata serta memperhatikan asupan vitamin yang dibutuhkan.

MAKANAN YG BAIK UNTUK KESEHATAN MATA :
1. Wortel Saat anda memakan wortel, beta-karoten di dalamnya akan diproses menjadi vitamin A yang sangat berguna untuk menyembuhkan mata minus. Bisa dibuat jus wortel, dimakan langsung atau disertakan dalam menu makan.
2. Brokoli Kandungan vitamin C berlimpah tidak hanya baik untuk menjaga kondisi tubuh namun juga bermanfaat untuk penglihatan. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang akan melindungi sel-sel mata dari kerusakan.
3. Bayam Sayuran berwarna hijau ini kaya akan lutein, beta-karoten, vitamin C, dan anti-oksidan. Lutein pada sayur bayam membantu menjaga mata aman dari stres oksidatif, yang artinya bertindak seperti tabir surya untuk mata dengan menyerap intensitas cahaya.
4. Suplemen vitamin mata Konsumsi suplemen tertentu bisa menjadi cara menyembuhkan mata minus selanjutnya. Vitamin A, C,E, dan mineral seperti tembaga dan seng sangat penting untuk penglihatan. Konsumsi suplemen harus sesuai ketentuan, artinya tidak berlebih dan memilih produk yang terpercaya Jangan ragu untuk memeriksakan masalah miopia anda ke dokter mata. Selain berguna untuk mengetahui tingkat minus, anda juga bisa berkonsultasi lebih lanjut tentang pengobatan mata yang dianjurkan. Ada banyak cara mengobati mata minus.

Biasakan diri :
Atur kecerahan monitor agar tidak terlalu terang Atur juga posisi layar dengan mata indah anda Sempatkan waktu 5 - 10 menit untuk melihat objek/benda lain selain monitor Istirahatkan dengan menutup kelopak mata selama 30 detik Berkedip sesering mungkin agar terhindar dari masalah mata kering Basuh muka dengan air dingin, fungsinya untuk menyegarkan mata Jangan lupakan waktu tidur yang baik adalah 8 jam. Ini juga berguna untuk mengistirahatkan mata
HINDARI :
yang mudah dilakukan serta tidak membahayakan hendaknya tidak memakai bahan-bahan ekstrim yang justru bisa mengganggu kesehatan mata secara keseluruhan. Cara sederhana seperti senam khusus, konsumsi buah dan sayur serta melatih kepekaan bola mata lebih di anjurkan.

Lakukan latihan-latihan mata di atas serta imbangi dengan konsumsi sayur, buah maupun suplemen kesehatan agar mata minus cepat sembuh.
SHARE/SEBARKAN MENOLONG ADALAH TINDAKAN YG BIJAK DAN KARMA BAIK.
sumber: https://www.facebook.com/88l888/posts/1091437204206470?pnref=story


Kamis, 28 Mei 2015

REKRUTMEN FASILITATOR DESA TANGGUH BENCANA TAHUN 2015

Badan  Nasional  Penanggulangan  Bencana (BNPB)  membuka kesempatan kepada
Warga Negara Indonesia menjadi Fasilitator  Desa Tangguh Bencana  Kegiatan
Fasilitasi  dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat  Tahun  2015. Syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
1.  Persyaratan pelamar:

  • a)  Warga Negara Indonesia (WNI)
  • b)  Berusia minimal  20  tahun  dan maksimum  50  tahun pada tanggal 07  Juni 
  • 2015
  • c)  Pendidikan minimal D3, diutamakan S1
  • d)  Berpengalaman  dalam program pemberdayaan/pendampingan 
  • masyarakat minimal 5 (lima) tahun untuk D3, dan 3 (tiga) tahun untuk S1
  • e)  Tidak berstatus sebagai PNS/TNI/Polri
  • f)  Tergabung dalam LSM/organisasi kemanusiaan nasional/internasional
  • g)  Tidak sedang terikat kontrak proyek/program lain
  • h)  Sehat jasmani rohani
  • i)  Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
  • j)  Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan RI
  • k)  Dapat mengoperasikan komputer minimal  Ms. Word dan  Excel serta internet
  • l)  Diutamakan yang  berdomisili  di wilayah kabupaten/kota/provinsi pelaksana desa tangguh

2.  Pendaftaran:
Pendaftaran dilakukan  melalui email  destana2015@bnpb.go.id  dengan
subjek email :  [nama_lengkap],  [kabupaten/kota_domisili], [provinsi_domisili], [pendidikan].
Contoh :  Angela Rumansara, Raja Ampat, Papua Barat, S1

Email diterima oleh panitia  paling lambat  pada tanggal  7  Juni 2015  dengan
melampirkan semua file (disatukan dalam bentuk zip/rar) :

  1. Surat lamaran
  2. Curriculum Vitae (CV) disertai dengan pas foto terbaru  
  3. Scan KTP
  4. Scan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
  5. Scan ijazah terakhir
  6. Sertifikat/keterangan pengalaman dari instansi pemberi kerja
  7. Surat Rekomendasi dari pimpinan  LSM/organisasi  kemanusiaan nasional/internasional
  8. Surat Pernyataan tidak  sedang  terikat kontrak proyek/program  dengan pihak/lembaga lain
  9. Surat Pernyataan bersedia tinggal di desa lokasi kegiatan
  10. Mengisi Form narasi strategi pendampingan masyarakat 


3. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan mencakup  30  Provinsi,  45  Kabupaten/Kota dan  100  desa yang tersebar di seluruh Indonesia.  Para fasilitator desa tangguh akan ditempatkan di masing-masing desa sebanyak 2 (dua) orang yang akan mendampingi dan memfasilitasi masyarakat. Lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
  1. ACEH  KAB. ACEH SELATAN & KAB. PIDIE
  2. SUMATERA UTARA  KOTA. PADANG SIDEMPUAN
  3. RIAU  KAB. PELALAWAN
  4. KEPULAUAN RIAU  KOTA TANJUNG PINANG
  5. SUMATERA BARAT  KAB. PESISIR SELATA & KAB. SOLOK SELATAN
  6. BENGKULU  KAB. SELUMA
  7. JAMBI  KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR
  8. SUMATERA SELATAN  KAB. OGAN KOMERING ILIR
  9. LAMPUNG  KAB. TANGGAMUS
  10. JAWA BARAT  KAB. TASIKMALAYA, KAB. GARUT &KAB. SUKABUMI
  11. JAWA TENGAH  KAB. MAGELANG, KAB. TEMANGGUNG & KAB. PURWOREJO
  12. JOGYAKARTA  KAB. SLEMAN & KAB. GUNUNG KIDUL
  13. JAWA TIMUR  KAB. MALANG, KAB. LUMAJANG & KAB. NGAWI
  14. BALI  KOTA DENPASAR & KAB. KARANG ASEM
  15. NUSA TENGGARA BARAT  KAB. SUMBAWA & KOTA BIMA
  16. NUSA TENGGARA TIMUR  KAB. KUPANG & KAB. SUMBA TIMUR
  17. SULAWESI UTARA  KAB. KEPULAUAN TALAUD
  18. GORONTALO  KAB. BOALEMO
  19. SULAWESI TENGAH  KOTA PALU
  20. SULAWESI BARAT  KAB. MAMUJU
  21. SULAWESI TENGGARA  KOTA BAU-BAU
  22. SULAWESI SELATAN  KAB. LUWU TIMUR
  23. KALIMANTAN BARAT  KAB. SINGKAWANG
  24. KALIMANTAN TENGAH  KAB. LAMANDAU
  25. KALIMANTAN SELATAN  KAB. BARITO KUALA
  26. KALIMANTAN TIMUR  KAB. KUTAI TIMUR & KAB. PANAJAM PASIR UTARA
  27. MALUKU  KAB. SERAM BAGIAN BARAT
  28. MALUKU UTARA  KAB. KEPULAUAN SULA & KAB. HALMAHERA SELATAN
  29. PAPUA  KAB. JAYAPURA
  30. PAPUA BARAT  KAB. RAJA AMPAT & KAB. TAMBRAUW


Lampiran 1:  Kerangka Acuan Kegiatan
Lampiran 2:  Form CV
Lampiran 3:  Form narasi strategi pendampingan masyarakat
Lampiran 4:  Surat Pernyataan



Sumber:
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
Kawasan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Gedung INA-DRTG
Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Provinsi Jawa barat
Telp. (021) 29618777 – Fax : (021) 29618776
Website : http//www.bnpb.go.id

Matahari Tepat di Atas Kabah, Betulkan Arah Kiblat Sore Nanti

Matahari Tepat di Atas Kabah, Betulkan Arah Kiblat Sore Nanti

Ilustrasi
Jam 16.18 WIB, posisi matahari tepat berada di atas Kabah. Ini 4 cara mengoreksi arah kiblat Anda
Sore ini saat yang tepat untuk mengoreksi arah kiblat Anda. Data astronomi menunjukan tepat pukul 12.18 waktu Arab atau 16.18 WIB, matahari akan melintas tepat di atas Kabah.
“Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Ka’bah,” jelas Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Mukhtar Ali, dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Dream, Kamis, 28 Mei 2015.
Menurut Mukhtar, peristiwa yang dikenal sebagai Rashdul Qiblah adalah ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat. Lewat fenomena alam ini, Kemenag mengimbau kaum muslimin dan pengurus takmir masjid/mushalla yang akan memverifikasi kesesuain arah kiblat.
Untuk dapat melakukan penyesuaian arah kiblat, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet
2. Cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul.
3. Saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit). Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menujuu ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat;
4. Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
Mukhtar menambahkan bahwa selain tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan untuk melihat bayangan.

sumber:
http://www.dream.co.id/news/matahari-tepat-di-atas-kabah-betulkan-arah-kiblat-sore-nanti-150528w.html

Sabtu, 23 Mei 2015

Nggak perlu kacamata untuk atasi mata minus, jari tanganmu juga bisa!


Orang yang memiliki mata minus pasti sangat bergantung dengan kacamata maupun kontak lens supaya bisa melihat secara 'normal'. Tapi yang bikin bete maksimal adalah ketika kamu susahnya masang kontak lense ke mata atau ketika kamu ketinggalan kacamata. Duh, pasti seharian jadi susah kan mau ngapa-ngapain?

Kalau misalnya kamu mengalami hal ngebetein seperti ini, jangan buru-buru bete ya. Sebenarnya ada cara yang sederhana tapi mampu mengatasi kesusahan membaca bagi kamu pemilik mata minus. Pakai saja jarimu! Jari? Yakin?

BUAT JARIMU SEPERTI INI, COBA DIINTIP....

Jari tanganmu ternyata bisa, lho, menggantikan fungsi kacamata untuk melihat. Caranya pun gampang banget, kamu tinggal membuat celah dari jari telunjuk maupun jempol. Setelah itu kamu bisa deh melihat dan membaca dengan jelas tulisan-tulisan yang kecil dari sela-sela lubang tersebut. Lho memangnya bisa?

sumber: http://www.brilio.net/life/nggak-perlu-kacamata-untuk-atasi-mata-minus-jari-tanganmu-juga-bisa-150521t.html

Rabu, 20 Mei 2015

Rekrutmen Calon Taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Aceh, Indonesia



Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada tahun 2015 membuka kesempatan bagi putra - putri Aceh untuk mengikuti Seleksi Calon Taruna Sekolah Tinggi Trasportasi Darat jurusan Pendidikan Diploma IV Transportasi Darat, Diploma III Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Diploma II Pengujian Kendaraan Bermotor Provinsi Aceh dengan posisi lowongan kerja sebagai berikut :

POSISI

CALON TARUNA SEKOLAH SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


A.Persyaratan
  1. Warga Negara Indonesia dan Memiliki KTP Aceh
  2. Memiliki ijazah atau duduk dikelas III SLTA/MA ( IPA ) / SMK ( Jurusan Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Bangunan, Teknik Industri, Teknik Survey dan Pemetaan, Teknik Telekomunikasi dan Teknik Komputer / Informatika )
  3. Usia baggi pelamar maksimum 23 tahun per 1 september 2015
  4. Belum menikah dan sanggup tidak menikah dan sanggup tidak menikah selama masa pendidikan dibuktikan dengan surat pernyataan.
  5. Tinggi badan minimal Pria 165 cm dan Wanita 160 cm di ukur di tempat pendaftaran
  6. Nilai rata-rata Rapor samai dengan semester 5 kelas XII minimal 7 (tujuh) untuk masing-masing mata pelajaran Matematika dan Fisika yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah
  7. Pas foto terbaru ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar latar belakang merah
  8. Foto copy STTB/NUAN/SKHUN legalisir
  9. Foto copy Akte kelahiran
  10. Surat keterangan belum menikah dari kepala desa yang asli/fotocopy legalisir
  11. Bagi yang masih duduk di kelas III SLTA/MA/SMK, dengan membawa surat keterangan dari Kepala Sekolah sebagai peserta Ujian Akhir Nasional (UAN)
  12. Menyerahkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
  13. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.100.000,- melalui bendahara Penerimaan STTD, Bank BNI cabang Cibitung Nomor Rekening 2544455525 dan melampirkan bukti pembayaran uang pendaftaran.

B.Pendaftaran
  1. Pada saat mendaftar setiap pelamar menyerahkan bahan sebagai berikut:
  2. Biodata peserta dengan mencantumkan jurusan yang dipilih
  3. Berbagai berkas persyaratan sebagaimana tersebut diatas
  4. Kelengkapan berkas disusun rapi sesuai urutan dan dimasukan ke dalam Stofmap berwarna biru bagi pelamar D IV Transportasi Darat, Stofmap berwarna Merah bagi pelamar DIII LLAJ dan Stofmap berwarna kuning bagi pelamar jurusan DII PKB.

C.Waktu dan Tempat Pendaftaran

Pendafatran dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei 2015 s.d 1 Juni 2015 (jam kerja) pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aceh (BKPP Aceh), Jalan T.Panglima Nyak Makam No.8 Banda Aceh.


D.Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Seleksi
  1. Seleksi Administrasi meliputi kelengkapan persyaratan Administrasi :
  2. Seleksi Tahap I : Potensial Akademik terdiri dari Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2015 di Banda Aceh
  3. Seleksi Tahap II : Kesehatan, Kesamaptaan, Psikotes dan Wawancara dilaksanakan pada tanggal 10 s.d 12 Juli 2015 di Banda Aceh
  4. Pantukhir

E.Lain-Lain
  1. Peserta YANG BERHAK MENGIKUTI Tes Potensi Akademik dibatasi hanya untuk 100 Orang yang diseleksi berdasarkan peringkat nilai dan urutan pendaftaran
  2. Peserta yang dinyatakan lulus/diterima menjadi Calon Taruna,pada saat regestrasi diharuskan membayar biaya masuk Pendidikan yang besarnya ditentukan UPT BPSDM Perhubungan Darat
  3. Pengangkatan menjadi CPNS disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
  4. Pendaftaran dan Pengambilan Tanda Peserta dilakukan sendiri oleh Pelamar dengan berpakaian rapi/sopan
  5. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh pada Panitia Penerimaan di Tempat Pendaftaran dan dapat diakses melalui website Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh (bkpp.acehprov.go.id)

Sumber : Harian Serambi Indonesia, Edisi 15 Mei 2015
http://lowongankerjananggroe.blogspot.com/2015/05/rekrutmen-calon-taruna-sekolah-tinggi.html

Sejarah Gampong Lamteh Ulee Kareng 2

2.   Sejarah Kepemerintahan Gampong
Dari hasil penelusuri yang dilakukan oleh tim perencanaan Gampong, dengan mengacu kepada narasumber yang masih ada di Gampong, maka sejarah kepemerintahan Gampong Lamteh yang dapat ditelusuri yaitu  :

Tabel 2.1 Sejarah Pemerintahan Gampong Lamteh.
NO.
Tahun
Nama Keuchik/Wakil
Nama Sekretaris/ Keurani Rayeuk
Nama Ketua Pemuda
Keterangan
1
1943 – 1968
Raden Ismail
Usman Puteh
Waki Harun
2
1968 – 1981
A. Jalil Affan
Abubakar Husin
-
3
1981 – 1986
M. Daud Ishaq
Zakaria Puteh
Hamdan Yunus
4
1986 – 1991
Hamdan Yunus
H. Yahya Harun
Syarbini. THM
5
1991 – 2002
M. Husen Affan
M. Zaini Kaoy
H. T. Faisalsyah
6
2002 – 2007
M. Yusuf Ibrahim, SH
Isnaini Husda, SE
Hamdan Yunus
7
2007 – 2013
H. Isnaini Husda, SE
Muhibuddin, SH
T. Ruslan
Sumber: Beberapa tokoh Gampong

Suatu Gampong yang baik tidak terlepas dari pengaruh pemimpin gampong yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dalam membina dan mengatur strategi pembagunan gampong kearah yang lebih baik, berikut Keuchik Gampong Lamteh dari beberapa periode:

Tabel 2.2  Sejarah Pemerintahan Gampong Lamteh

No
Tahun
Aparatur
Kondisi Pemerintahan
Narasumber
Ket
1
2
3
4
5
6
1
1943 – 1968
Raden Ismail
Sistem pemerintahan masih tradisional.
Tidak ada struktur, perangkat belum lengkap hanya terdiri dari Keuchik dn wakil keuchik, belum ada TUPOKSI Pemerintah Gampong dan semua keputusn masih dominasi keuchik.
A. Jalil Affan

2
1968 – 1981
A. Jalil Affan
Sistem pemerintahan masih tradisional.
Tidak ada struktur, perangkat belum lengkap hanya terdiri dari Keuchik dn wakil keuchik, belum ada TUPOKSI Pemerintah Gampong dan semua keputusn masih dominasi keuchik.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

3
1981 – 1986
M. Daud Ishaq
Sistem pemerintahan masih tradisional.
Tidak ada struktur, perangkat belum lengkap hanya terdiri dari Keuchik dn wakil keuchik, belum ada TUPOKSI Pemerintah Gampong dan semua keputusn masih dominasi keuchik.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

4
1986 – 1991
Hamdan Yunus
Sistem pemerintahan masih tradisional.
Tidak ada struktur, perangkat belum lengkap hanya terdiri dari Keuchik dn wakil keuchik, belum ada TUPOKSI Pemerintah Gampong dan semua keputusn masih dominasi keuchik.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

5
1991 – 2002
M. Husen Affan
Sistem pemerintahan masih tradisional.
Tidak ada struktur, perangkat belum lengkap hanya terdiri dari Keuchik dn wakil keuchik, belum ada TUPOKSI Pemerintah Gampong dan semua keputusn masih dominasi keuchik.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

6
2002 – 2007
M. Yusuf Ibrahim, SH
Sistem Pemerintahan sudah jalan. Struktur Pemerintahan dilengkapi dengan Sekretaris Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

7
2007 – 2013
H. Isnaini Husda, SE
Sistem Pemerintahan sudah jalan. Sudah di SK kan Oleh Pejabat yang berwenang, sudah ada struktur yang lengkap. Nama desa diubah menjadi Gampong.
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan

8
2015 s.d Sekarang
Iskandar
Sistem pemerintahan sudah jalan.
Sudah ada struktur pemerintahan yang lengkap. Masa jabatan keuchik 6 tahun, berlaku UU No. 11 tahun 2006, dan Gampong diwajibkan menyusun Perencanaan Pembangunan Gampong (RPJMG) dan Penganggaran Gampong (APBG).
A. Jalil Affan & Tgk. M. Dahlan